Subjek
- #Cuaca Ekstrem
- #Kepunahan Massal
- #Sejarah Bumi
- #Siklus Karbon
- #Perubahan Iklim
Dibuat: 2024-05-18
Dibuat: 2024-05-18 20:29
Ini adalah konten dari siaran KBS Insight, siaran dokumenter dari KBS, stasiun televisi publik Korea Selatan.
Tanggal Tayang : 18.04.24
KBS Dokumenter Wawasan - Sumber: KBS
Lingkungan sedang dalam kondisi yang tidak menguntungkan. Ini adalah dokumenter yang wajib ditonton. Ringkasan keseluruhan ada di bawah, dan saya sangat menyarankan Anda untuk menontonnya melalui saluran YouTube di bawah ini.
Bumi yang lahir 4,5 miliar tahun yang lalu, saat ini adalah planet kecil yang dihuni oleh 8 miliar manusia.
Makhluk hidup mulai menghuni Bumi sekitar 3,8 miliar tahun yang lalu, dan sejak itu telah terjadi lima kali kepunahan massal.
Para ilmuwan memperingatkan bahwa kita saat ini sedang menuju kepunahan massal keenam. Penyebabnya adalah manusia.
Jika sejarah Bumi dipadatkan menjadi 24 jam, kemunculan manusia di Bumi hanyalah 3 detik sebelum pukul 24.00.
4,5 miliar tahun yang lalu, Bumi lebih panas daripada Matahari saat ini. Namun, tumbukan asteroid menyebabkan penumpukan air, dan laut pun terbentuk, yang kemudian memicu dimulainya kehidupan.
Air dan karbon dioksida merupakan elemen penting untuk kelahiran dan pemeliharaan kehidupan.
Bumi telah mengalami lima kali kepunahan massal, dan semua kepunahan massal tersebut terkait dengan runtuhnya siklus karbon global.
Peningkatan emisi karbon yang cepat akibat industrialisasi manusia menyebabkan suhu Bumi meningkat drastis. Hal ini mengakibatkan kerusakan lingkungan skala besar dan runtuhnya ekosistem.
Baru-baru ini, Bumi mencatat tahun terpanas dalam sejarah pengamatan, yang menyebabkan berbagai bencana iklim.
Kenaikan suhu di Kutub Utara menyebabkan jet stream melambat, sehingga muncul fenomena cuaca ekstrem seperti gelombang dingin dan panas yang silih berganti.
Di seluruh dunia, bencana seperti kebakaran hutan, kekeringan, dan banjir terjadi lebih sering.
Kebakaran hutan terjadi lebih sering dan lebih ekstrem akibat pemanasan global. Hal ini merusak ekosistem dan melemahkan kemampuan penyerapan karbon.
Kekeringan berdampak serius pada pertanian dan produksi pangan, dan masalah kekurangan air semakin memburuk.
Lautan yang mencakup 70% permukaan Bumi berperan penting dalam mengatur iklim. Namun, kenaikan suhu laut menyebabkan arus laut melemah.
Pelemahan arus laut menyebabkan penumpukan energi panas, yang pada akhirnya memicu terjadinya badai dan topan yang lebih kuat.
Krisis iklim bukanlah masalah masa depan lagi. Ini adalah kenyataan yang sudah ada di depan mata.
Jika kita tidak bertindak sekarang, waktu kita di Bumi bisa berakhir.
Setiap tahun, pada Sabtu terakhir bulan Maret, seluruh dunia meluangkan waktu untuk memikirkan Bumi, yaitu 'Hari Bumi'. Kita harus merenungkan pesan yang disampaikan oleh kegelapan pada hari itu.
Kita harus bertindak sekarang untuk melindungi Bumi. Upaya untuk mencegah perubahan iklim dan kerusakan lingkungan sangat diperlukan. Mari kita mulai dari hal-hal kecil yang dapat kita lakukan demi masa depan Bumi dan manusia.
Komentar0